Otoritas Anak Allah | ![]() |
![]() |
![]() |
Written by Rev.WAHYU |
Ayat Bacaan : Matius 8:28-34; 1 Samuel 17:40-52
Kemarin, kita membaca mengenai demonstrasi kuasa Allah melalui Yesus
dengan menaklukkan gelombang lautan alias badai. Yesus membuktikan
diri-Nya sebagai Tuhan atas alam. Sekarang Ia bersama murid-murid-Nya
berjalan ke daerah Gadara. Ada pertunjukkan apa lagi di sana? Tiba-tiba
dari arah depan berlarian dua orang gila. Alkitab menyebutkan bahwa 2
orang gila ini sangat berbahaya.Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya? (Matius 8:29) Berarti, mereka biasa melukai orang lain, bahkan mungkin bisa membunuh. Tetapi begitu mereka mendekati rombongan Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya, kedua orang ini berteriak dengan ketakutan, “…. Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya? Setan yang tinggal dalam kedua orang gila itu panik saat berhadapan dengan Anak Allah. Ia bertanya-tanya, apakah Anak Allah diutus ke bumi untuk menghukumnya. Lho, ini kan belum waktunya? Memang belum waktunya bagi Allah untuk melemparkan iblis selama-lamanya ke neraka. Tetapi kedatangan Yesus ke bumi untuk memporak-porandakan kerajaan iblis, “…. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu (1 Yohanes 3:8). Lihat saja sepak terjang Anak Allah selama di bumi dalam memporak-porandakan kerajaan kegelapan: mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, menengking orang kerasukan, dan sebagainya. Iblis telah melihat bahwa tanda-tanda keruntuhan kerajaannya telah berada di ambang pintu. Jadi tidak heran bila ia protes keras melihat Anak Allah datang ke Gadara. Setan sebenarnya amat kerasan tinggal dalam kedua orang itu. Tetapi mereka tahu bahwa Yesus mempunyai otoritas untuk menghalaunya keluar. Kalau mereka dipaksa keluar di mana mereka akan menemukan tempat tinggal? Tak ada rotan, akar pun jadi, begitulah kira-kira yang ada dalam pikiran mereka. Tidak tinggal dalam manusia tidak apa-apa, asalkan mereka menemukan makhluk hidup yang bisa ditempati. Lalu setan meminta Tuhan Yesus untuk berpindah kepada sekitar 2.000 babi yang sedang mencari makan dan Tuhan mengizinkan. Akhirnya setan-setan itu bermigrasi dari kedua orang gila itu ke babi-babi. Kini yang menjadi gila adalah babi-babi tersebut! Saudara, bagi Yesus harga 2 orang kerasukan ini jauh lebih tinggi dari 2.000 ekor babi. Jangankan 2.000 babi, biar 2 milyar babi akan Yesus relakan asal Ia mendapatkan jiwa dua orang ini. Ya, manusia menempati posisi yang mulia dalam pemandangan Allah.
Renungan: Kita mempunyai Allah yang Maha-Kuasa. Tidak perlu kita takut
kepada iblis, karena ia telah dikalahkan Tuhan Yesus di kayu salib. Dan
apabila kita harus berkonfrontasi melawan iblis, jangan takut, sebab
Allah telah memberikan kuasa kepada gereja-Nya untuk mengalahkan mereka.
Iblis adalah musuh yang sudah dikalahkan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar